KOMPAS.com — "Waktu adalah uang". Demikian ungkapan
yang sudah akrab di telinga kita. Ya, memang semakin lama waktu yang ditempuh,
semakin mahal pula biaya yang dikeluarkan. Artikel kali ini kami fokuskan
kepada mereka para mahasiswa di Indonesia bahwa selain target kelulusan dan
gelar akademis yang harus dicapai, alangkah bijaknya jika mahasiswa mulai
berpikir untuk melakukan investasi agar dapat memiliki rumah jika kelak telah
lulus dan mulai bekerja.
Mengapa ini menjadi begitu penting? Fakta menunjukkan bahwa mereka
yang telah bekerja pun sangat banyak yang masih tinggal di "Taman Mertua
Indah" atau di rumah kontrakan, alias belum memiliki rumah. Ironisnya,
para sarjana pun masih belum bekerja secara jelas, banyak di atara mereka masih
bekerja serabutan, dan pemasukan yang diterima masih belum stabil alias rentan
untuk disebut sebagai pengangguran terselubung.
Lalu pertanyaan berikutnya adalah bagaimana kita mencapainya?
Bagaimana kita dapat memiliki rumah jika kelak kita sudah bekerja maksimal
selama 5 tahun setelah lulus? Berikut adalah 5 kiat sederhana agar kelak
mahasiswa dapat memiliki rumah dengan cara kredit pemilikan rumah (KPR):
1. Mulai alokasikan dana dari diri sendiri
Layaknya belajar, tidak ada yang dapat mengatur hasil dengan optimal selain
diri sendiri, maka demikian pula dalam ilmu perencanaan keuangan. Lakukanlah
alokasi dana bulanan Anda, pisahka n
kebutuhan perkuliahan dan non-perkuliahan. Berikut saran berdasarkan kebutuhan:
• Tempatkan dalam pos dana perkuliahan sebagai prioritas kebutuhan (termasuk
uang buku dan uang transpor dasar);
• Tempatkan pos dana non-perkuliahan untuk kepemilikan rumah sebagai prioritas
berikutnya setelah pos dana perkuliahan, dan makan pokok tentunya. Sementara
itu, kebutuhan yang bersifat hiburan ditempatkan setelah alokasi dana
kepemilikan rumah.
2. Mulai mencari penghasilan tambahan
Berapa pun besar uang saku yang diterima tiap bulan dari keluarga, alangkah
baiknya jika Anda juga mulai belajar mendapatkan pekerjaan tambahan yang
bersifat paruh waktu. Pekerjaan ini dapat dibagi menjadi pekerjaan yang
menunjang kuliah, atau yang tidak terkait dengan mata kuliah yang ada. Yang paling
penting adalah waktu untuk bekerja tidak boleh menyita waktu belajar! Ingat,
tugas utama seorang mahasiswa adalah belajar. Bekerja hanyalah sebagai
tambahan.
3. Lakukan perhitungan nilai rumah masa depan (future value)
Berpikirlah secara realistis, tentukan kisaran harga rumah yang diminati
(jangan terlalu mahal), kemudian hitungalah harga rumah tersebut di masa
mendatang (tentu lebih mahal dari sekarang). Marilah kita hitung dengan rumus:
FV = PV * (1 + i)^n
FV : harga rumah sekarang
PV : harga rumah mendatang
i : faktor kenaikan harga rumah (misalnya 10 persen-20 persen per tahun)
n : waktu yang tersedia untuk memiliki rumah, misalkan lama kuliah 3 tahun,
ingin memiliki rumah 3 tahun setelah lulus, maka nilai 'n' menjadi 6 tahun
4. Mulai merencanakan pembelian
Rencanakan kapan Anda ingin memiliki rumah? Maksimal, 5 tahun setelah Anda
mulai bekerja atau setelah lulus S-1 (mana yang lebih cepat).
5. Mulai melakukan investasi
Sebesar apa pun rencana kepemilikan rumah yang Anda idamkan kelak pasti tidak
akan terwujud tanpa adanya investasi. Lakukan dari sekarang dengan melakukan
investasi pada reksa dana saham. Targetreturn reksa dana saham per tahun
dapat Anda hitung dengan asumsi 20 persen.
Untuk mengetahui berapa besar dana yang harus disisihkan, silakan
lihat tabel di bawah ini:
Harga rumah kelak
|
Uang muka KPR, dll
|
Besar uang muka, dll
|
Waktu tersedia
|
Dana yg disisihkan
|
|
|
Kuliah S-1
|
Maks. bekerja setelah lulus
|
Per hari
|
Per bulan
|
|
Rp 350.000.000
|
30%
|
Rp 105.000.000
|
3 Thn
|
5 Thn
|
Rp (14.757)
|
Rp (442.708)
|
|
Rp 500.000.000
|
30%
|
Rp 150.000.000
|
3 Thn
|
5 Thn
|
Rp (21.081)
|
Rp (632.439)
|
|
Rp 1.000.000.000
|
30%
|
Rp 300.000.000
|
3 Thn
|
5 Thn
|
Rp (42.163)
|
Rp (1.264.879)
|
|
Demikian para mahasiswa dan calon mahasiswa, dengan menyisihkan
minimum Rp 15.757 hingga Rp 42.163 per hari, maka Anda dapat memiliki rumah
melalui KPR dengan harga Rp 350 juta hingga Rp 1 milar. Sebuah investasi yang
sangat bermakna bukan? Selamat berinvestasi bagi Anda para mahasiswa dan calon
mahasiswa. Sukses untuk kita semua. (Taufik Gumulya, CFP®, Perencana
Keuangan pada TGRM Financial Planning Services)
Editor :
Erlangga Djumena
diunduh : senin 05 November 2012
21:00 WIB
Analisis :
menurut saya perencanaan keuangan untuk masa depan memanglah
penting. Hal itu tentunya harus diimbangi pula dengan pemilihan alternative yang sesuai untuk
berinvestasi. Bagi investor sudah seharusnya benar-benar mengerti objek investasi yang akan dipilih
agar investor dapat menyesuaikan budget dan tujuan yang telah direncanakan. Sebelum
menginvestasikan uang nya, investor
terlebih dulu mempertimbangkan tingkat keuntungan, resiko dan
perkembangan-perkembangan ke depan dari
investasinya nya tersebut.
Kiat-kiat diatas juga bermanfaat bagi para mahasiswa maupun calon
mahasiswa yang ingin merencanakan investasi untuk masa depan mulai dari
sekarang. Mengingat ketidak pastian yang mungkin terjadi dimasa depan dalam hal
pekerjaan. Jadi akan lebih baik jika para mahasiswa sudah ada perencanaan
keuangan dari sekarang karena setelah lulus nanti belum tentu semua sarjana
langsung mendapatkan pekerjaan sesuai bidang yang dipelajari dan tentunya
dengan pendapatan yang mungkin masih dibawah yang diharapkan.
0 komentar:
Posting Komentar