Indonesia Masih Defisit Semen
BANYUMAS, KOMPAS.com - kebutuhan semen nasional saat ini masih
defisit 3-6 juta ton per tahun. kondisi tersebut dinilai menjadi salah satu
kendaala pembangunan nasional.
Hal itu dikemukakan Direktur Utama PT
Sinar Tambang Lestari Suwandi Bing Andi, Senin (8/10/2012) di sela-sela
peletakan batu pertama pembangunan pabrik semen Panasia di Desa Tipar Kidul,
Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Pabrik semen dengan merek dagag Panasia
tersebut direncanakan akan menghasilkan semen 2,5-3 juta ton per tahun. Suwandi
menyebutkan, pembangunan pabrik semen di Banyumas diharapkan mampu menekan
defisit kebutuhan semen nasional tersebut. "pembangunan pabrik semen
Panasia butuh waktu selama 22 bulan sebelum operasional," jelasnya.
Suwandi menyebutkan, jumlah tenaga
kerja saat awal pembangunan proyek dapat mencapai 3.000 orang. Sedangkan pada
saat beroperasi dapat menyerap pekerja mencapai 2.500 orang.
Data Asosiasi Semen Indonesia
menyebutkan, sepanjang 2011, produksi semen nasional mencapai 45,43 juta ton.
Sementara konsumsi semen di dalam negeri mencapai 48 juta ton.
Penulis : Gregorius Magnus
Analisis :
Mengenai pemberitaan diatas,
menurut saya seharusnya pemerintah harus meningkatkan kualitas dan kuantitas
produksi semen di dalam negeri . Sehingga pasar dalam negeri dapat memenuhi
kebutuhan semen nasional
dan tidak perlu impor dari Negara lain. Selain meningkatkan kualitas dan
kuantitas produknya, pemerintah juga sudah harus berpikir untuk membangun
beberapa pabrik semen di beberapa daerah di Indonesia yang dianggap berpotensial
dan dapat menyerap tenaga kerja di wilayah tersebut. Dan diharapkan dengan di
lakukannya pembangunan pabrik semen tersebut , dapat mengurangi defisit
kebutuhan semen nasional.
Indonesia Masih Defisit Semen
BANYUMAS, KOMPAS.com - kebutuhan semen nasional saat ini masih
defisit 3-6 juta ton per tahun. kondisi tersebut dinilai menjadi salah satu
kendaala pembangunan nasional.
Hal itu dikemukakan Direktur Utama PT
Sinar Tambang Lestari Suwandi Bing Andi, Senin (8/10/2012) di sela-sela
peletakan batu pertama pembangunan pabrik semen Panasia di Desa Tipar Kidul,
Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Pabrik semen dengan merek dagag Panasia
tersebut direncanakan akan menghasilkan semen 2,5-3 juta ton per tahun. Suwandi
menyebutkan, pembangunan pabrik semen di Banyumas diharapkan mampu menekan
defisit kebutuhan semen nasional tersebut. "pembangunan pabrik semen
Panasia butuh waktu selama 22 bulan sebelum operasional," jelasnya.
Suwandi menyebutkan, jumlah tenaga
kerja saat awal pembangunan proyek dapat mencapai 3.000 orang. Sedangkan pada
saat beroperasi dapat menyerap pekerja mencapai 2.500 orang.
Data Asosiasi Semen Indonesia
menyebutkan, sepanjang 2011, produksi semen nasional mencapai 45,43 juta ton.
Sementara konsumsi semen di dalam negeri mencapai 48 juta ton.
Penulis : Gregorius Magnus
Analisis :
Mengenai pemberitaan diatas,
menurut saya seharusnya pemerintah harus meningkatkan kualitas dan kuantitas
produksi semen di dalam negeri . Sehingga pasar dalam negeri dapat memenuhi
kebutuhan semen nasional
dan tidak perlu impor dari Negara lain. Selain meningkatkan kualitas dan
kuantitas produknya, pemerintah juga sudah harus berpikir untuk membangun
beberapa pabrik semen di beberapa daerah di Indonesia yang dianggap
berpotensial dan dapat menyerap tenaga kerja di wilayah tersebut. Dan
diharapkan dengan di lakukannya pembangunan pabrik semen tersebut , dapat
mengurangi defisit kebutuhan semen nasional.
0 komentar:
Posting Komentar