Kamis, 25 Oktober 2012

Subsidi Energi Harus Ditekan



Subsidi Energi Harus Ditekan

Penulis : Evy Rachmawati | Jumat, 19 Oktober 2012 | 22:52 WIB





JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah mempersiapkan beberapa opsi untuk menekan subsidi energi tahun depan. Salah satunya, meningkatkan efisiensi pemakaian bahan bakar minyak dan pengoperasian pembangkit listrik.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Rudi Rubiandini menyatakan hal itu dalam diskusi panel ahli Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama, Jumat (19/10/2012), di Jakarta.
Rudi menyatakan, pemerintah akan berupaya menekan subsidi energi melalui kenaikan tarif tenaga listrik (TTL). " Kenaikan tarif listrik sudah disetujui, hanya tinggal melaksanakannya dengan baik, bagaimana mengaturnya supaya masyarakat bisa menerima," katanya.
Sementara untuk menekan besaran subsidi BBM, menurut Rudi, pemerintah membuka beberapa opsi. Pertama, dari yang sangat ringan, yaitu melakukan efisiensi melalui sosialisasi. Kedua, efisiensi subsidi energi melalui konversi dari bahan bakar minyak ke bahan bakar gas. "Itu juga sekarang kami lakukan," ujarnya.
"Kami mencoba meyakinkan pihak DPR, apakah benar apabila tahun depan kami coba mengurangi subsidi untuk BBM, akan diizinkan," kata Rudi.
Jika DPR memberi sinyal hijau, pemerintah akan membahasnya dengan DPR. Pembahasan itu untuk membicarakan opsi apa yang membuat rakyat makin menerima, tetapi negara tidak dibebankan begitu besar. "Saat ini kami masih membereskan pembahasan RAPBN 2013, baru penambahan kuota BBM 2012 dan baru membereskan kenaikan tarif listrik," ungkapnya.
Pemerintah dalam waktu dekat akan berkomunikasi dengan DPR untuk membicarakan mengenai beberapa opsi penurunan subsidi energi. "Kami sejak lama telah memiliki perhitungan mengenai opsi kenaikan harga BBM ini, tetapi tentu itu harus dibahas dulu dengan pemerintah secara menyeluruh dan dikomunikasikan dengan DPR," tuturnya.
Editor :
Nasru Alam Aziz

Diunduh : Sabtu 20 Oktober 2012  12:29 wib


Analisis :
Menurut saya, dampak dari persoalan subsidi dan kenaikan harga BBM akan sangat luas pengaruhnya di berbagai macam bidang. Oleh karenanya peramasalahan ini menimbulkan banyak pro dan kontra dari masyarakat luas. BBM merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan usahanya sehari-hari. Apabila harga BBM naik tentu saja  akan mempengaruhi pula kenaikan harga kebutuhan-kebutuhan pokok lainnya. Hal ini akan semakin dirasarakan serta menambah beban masyarakat apabila tidak dabarengi dengan kenaikan pendapatan perkapita nya. Tujuan positifnya ialah untuk membantu atau memberikan subsidi kepada pihak yang membutuhkan dan layak menerima nya. Namun pada kenyataan nya sampai sekarang program penyaluran subsidi tersebut belum berjalan secara efisien. Pasalnya masih banyak sekali subsidi yang ditujukan untuk kalangan bawah justru dirasakan pula oleh kalangan atas yag seharusnya tidak menerima. Hal ini tentu saja menimbulkan kecemburuan social dikalangan masyarakat sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar