Konsumen Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Jum'at,
19 Oktober 2012 18:21 wib
Ilustrasi.
(Foto: Corbis)
YOGYAKARTA - Konsumen dinilai berperan penting dalam mendorong
pertumbuhan perekonomian nasional. Menteri Perdagangan Gita Wirjawan
mengatakan, pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia tahun ini cukup tinggi,
yakni lebih dari enam persen.
Pertumbuhan yang tinggi tersebut, kata dia, tidak lepas dari peran masyarakat
yang kontribusi konsumsi domestiknya mencapai 60 persen. "Dengan memilih
produk dalam negeri, maka masyarakat sebagai konsumen telah membantu para
pengusaha lokal dalam mengembangkan produk dan usahanya," kata Gita, dalam
acara Sidang Tanwir Aisyiyah di Yogyakarta, Jumat (19/10/2012).
Gita menjelaskan, pemerintah telah menetapkan kebijakan strategis dalam
mengembangkan produk lokal, yakni melalui kebijakan hilirisasi untuk mendorong
para pelaku usaha memproduksi barang-barang yang bernilai tambah.
Kebijakan tersebut, kata dia, tentunya akan menimbulkan efek domino yang
positif terhadap masyarakat Indonesia, di antaranya perekonomian akan tumbuh
tinggi, membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang pada akhirnya akan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
"Dukungan masyarakat terhadap keberhasilan kebijakan hilirisasi ini sangat
penting. Pilihan masyarakat konsumen dalam membeli suatu produk sangat
berpengaruh terhadap perekonomian nasional. Untuk itu, marilah kita
mengutamakan membeli produk dalam negeri untuk memajukan industri
nasional," ujarnya.
Gita menuturkan, mahasiswa sebagai kelompok konsumen yang well educated
diharapkan dapat menjadi jembatan untuk memotivasi lingkungannya agar turut
menjadi konsumen-konsumen cerdas yang well informed.
Komunitas yang tergabung dalam organisasi kemasyarakatan seperti Muhammadiah
dan Aisyiyah merupakan sarana yang tepat untuk dijadikan sebagai agen
komunikasi, jika dilihat dari eksistensi, fungsi, dan pengaruhnya terhadap
lingkungan sekitarnya. Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga mengajak masyarakat
untuk menjadi konsumen cerdas.
"Sebagai konsumen cerdas, konsumen harus dapat memilih produk yang sesuai
dengan standard, sehat dan higienis, berlabel bahasa Indonesia, serta
persyaratan lain yang telah ditetapkan oleh pemerintah," jelasnya.
Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi pernah mengatakan, upaya yang
dilakukan pemerintah dalam perlindungan konsumen perlu melibatkan peran aktif
konsumen.
Tujuan perlindungan konsumen, lanjutnya, sejalan dengan Undang-Undang (UU)
Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. UU itu ingin mewujudkan
komunitas konsumen yang lebih cerdas, kritis dan mandiri yang mampu menghadapi
pasar yang semakin terbuka.
Selain itu, juga mewujudkan pelaku usaha yang bertanggung jawab dan produk
barang dan jasa yang beredar di pasar dalam negeri berdaya saing dan telah
memenuhi aspek kesehatan, keamanan dan keselamatan konsumen serta lingkungan
(K3L). "Tujuan ini akan memberi manfaat yang tidak sedikit bagi
pembangunan nasional Indonesia," kata Bayu. (Sandra Karina/Koran SI/wdi
analisis:
menurut saya, konsomen jelas mempengaruhi perekonomian suatu
Negara. Dengan konsumen membelanjakan uangnya didalam negeri atau membeli
produk dalam negeri dapat mempengaruhi pertumbuhan perekonomian dan dapat pula
meningkatkan kesejahteraan para pedagang dalam negeri. Untuk menciptakan hal
tersebut tentunya harus dibarengi dengan peningkatan kualitas barang dagang di
dalam negeri, karena konsumen sudah pasti memilih kualitas hasil dagang yang
bagus.
Seperti pendapat
Gita, "Dengan memilih produk dalam
negeri, maka masyarakat sebagai konsumen telah membantu para pengusaha lokal
dalam mengembangkan produk dan usahanya,"
0 komentar:
Posting Komentar